Pentingnya Etika Dalam Dunia Kerja

     Setelah menuntut ilmu selama di perguruan tingggi saya pun lulus dengan prestasi yang memuaskan dan pada akhirnya saya pun memasuki dunia kerja . saya baru menyadari bahwa di dunia kerja itu sangat sulit untuk beradaptasi terutama dalam kekompakan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut karna memiliki keegoisan yang sangat tinggi terhadap dunia kerja tersebut.
     Dalam dunia kerja kita harus menyiasati dalam pergaulan dan harus berhati - hati karna di dunia kerja tersebut sangat lah keras. Kita harus saling menjaga etika norma kesopanan yang berlaku di dunia kerja agar bisa dihargai oleh rekan kerja kita. Kita pun harus saling membantu dan tidak boleh sombong dan memahami satu sama lain .Itu hanya beberapa sikap yang ada di dunia kerja bagi kalian semua yang sudah memasuki dunia kerja kalian harus pintar - pintar bergaul karna itu bisa mempengaruhi kenerja kerja kalian semua

   SEKIAN DARI SAYA WASSALAM 



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Contoh Kasus Fraud Accounting Multikultural Luar Negri



Demokrasi memakan korban anak- anaknya sendiri. Musibah yang menimpa Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq bukanlah yang terakhir. Apabila KPK bekerja jujur tanpa pandang bulu, masih ada beberapa ketua partai dan pembesar negeri ini yang bisa ditangkap karena kejahatan korupsi.
Cukup terang bahwa demokrasi padat modal adalah kuburan moral yang bisa membunuh cita-cita demokrasi. Apabila kita ingin menyelamatkan demokrasi dengan melakukan pertobatan nasional seperti yang dipekikkan presiden baru PKS, Anis Matta, harus ada perubahan fundamental dalam modus vivendi dan operandinya. Demokrasi tidak bisa dijalankan hanya dengan mengikuti rutinitas prosedural tanpa memenuhi prasyarat, prinsip, dan penyesuaiannya dalam konteks keindonesiaan.
Harus disadari, betapapun kita memilih demokrasi sebagai takdir kebangsaan, pemerintahan demokratis sungguh sulit kita jalankan. Pendiri bangsa memandang demokrasi sebagai pilihan yang tak terelakkan. Baik pendukung republik maupun monarki sepakat bahwa kepala negara Indonesia hendaklah dipilih oleh rakyat. Alasan utamanya, seperti dikatakan Muhammad Yamin, ”negara Indonesia merdeka tidak bisa dihubungkan begitu saja dengan tradisi monarki dahulu”, karena tak satu pun monarki terdahulu yang diterima legitimasi kekuasaannya oleh rakyat di seluruh Tanah Air.
Meski memilih pemerintahan demokratis, para pendiri bangsa menyadari benar perlunya mengembangkan sistem sendiri, mengingat ketidakcukupan prasyarat yang diperlukan untuk mengembangkan demokrasi ala Amerika Serikat (AS). Demokrasi pada hakikatnya pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat yang relatif setara: kesetaraan dalam pemilikan sumber daya politik dan distribusi kekuasaan. Ketika Republik Amerika Serikat didirikan, kondisi rakyatnya memenuhi prasyarat kesetaraan, kecuali orang-orang kulit hitam, Indian, dan perempuan yang pada mulanya dikucilkan secara politik. Sebagai imigran dengan ”kaki telanjang”, rakyat AS relatif setara dalam kekayaan, penghasilan, dan kedudukan sosial; juga dalam derajat pengetahuan-pendidikan. Mereka juga memiliki kesetaraan dalam melakukan kontrol atas pemerintah.
Prasyarat seperti itu tak hadir ketika Republik Indonesia didirikan. Sebagai masyarakat pascakolonial yang terperangkap dalam dualisme ekonomi, ketimpangan sosial mewarnai negeri ini. Segelintir orang yang menguasai sektor modern menguasai perekonomian, membiarkan rakyat di sektor tradisional terus termarjinalkan. Hal ini berimbas pada kesenjangan di bidang pendidikan—hingga kini pun sekitar 70 persen warga masih berlatar pendidikan dasar. Bertahannya hierarki tradisional feodalisme juga melanggengkan ketidaksetaraan dalam otoritas legal dan kontrol warga atas pemerintah.
Dalam multidimensi ketidaksetaraan, watak pemerintahan yang akan muncul, baik di bawah rezim otokratik maupun demokratik, tetap saja akan bersifat oligarki. Bedanya, jika oligarki di masa otoritarianisme bercorak militeristik, di masa demokrasi liberal bercorak kapitalistik. Dengan kata lain, Indonesia belum bisa menjalankan demokrasi substantif. Sejauh yang berkembang hanyalah oligarki dalam mantel demokrasi.
Sementara pemerintahan berwatak oligarki, kebebasan sebagai paket demokratisasi tidak selalu mengarah pada kesetaraan, tetapi bisa juga memperlebar ketidaksetaraan. Liberalisasi politik yang memacu liberalisasi pemilikan dan perusahaan, dalam lebarnya ketimpangan sosial, bisa memperkuat dominasi pemodal besar. Pertumbuhan ekonomi tidak diikuti oleh pemerataan. Dalam memperkuat dominasinya, para pemodal bisa menginvasi prosedur demokrasi.
Menyadari potensi destruktif demokrasi liberal dalam konteks ketidaksetaraan rakyat Indonesia, para pendiri bangsa berusaha merancang demokrasi ”sistem sendiri”. Disadari, untuk jangka tertentu, watak demokrasi Indonesia masih akan bersifat oligarki. Desain sistem harus mengupayakan agar oligarki yang muncul adalah oligarki benevolent yang berhikmat kebijaksanaan, yang berempati pada penderitaan rakyat dengan memperjuangkan keadilan sosial.
Mengantisipasi kemungkinan prinsip keadilan liberal berbasis “equal liberty” bisa mengarah pada ketidaksetaraan yang lebih lebar, sistem sendiri berusaha mengimbanginya dengan prinsip keadilan multikulturalisme berbasis the principle of difference, dengan melakukan pengakuan politik atas kelompok-kelompok marjinal.
Arsitek demokrasi di era Reformasi tampaknya melupakan imperatif prasyarat demokrasi; langsung mengadopsi institusi demokrasi liberal yang tidak sepenuhnya kompatibel dengan kondisi sosio-historis Indonesia. Kegagalan paling nyata dari desain demokrasi cangkokan ini adalah ketidakmampuan institusi demokrasi menciutkan kesenjangan guna menghadirkan kesetaraan sebagai prasyarat demokrasi.
Dengan institusi demokrasi yang menggelembungkan biaya kekuasaan, kekuatan modal mendikte demokrasi. Penguatan partai politik identik dengan penguatan modal. Korupsi politik menjadi tak terelakkan. Parpol secara tak sadar melakukan bunuh diri. Pertobatan nasional mengharuskan kita segera keluar dari jalan sesat ini jika kita sungguh-sungguh ingin berdemokrasi demi kebaikan bangsa.
Analisis :Dalam kita berdemokrasi harus bisa saling menghargai n tidak boleh menjelekan karena melanggar etika dan kode etika dalam mengaspirasi terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan.. harus ada batasan supaya tidak mencemarkan nama baik tersebut. Di Indonesia harus menghargai dan menjaga keamanan supaya tidak terjadi konflik luar negeri akibat demokrasi yang sudah melebihi batas ..



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Contoh Kasus Benturan Kepentingan



Bapepam Periksa Kantor Akuntan Publik Bank Lippo

JAKARTA - Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) kemarin memeriksa kantor akuntan publik Ernst & Young, Sarwoko and Sanjaya yang telah mengaudit laporan keuangan PT Bank Lippo Tbk.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengklarifikasi pernyataan Iman Sarwoko, Managing Partners dari kantor akuntan publik itu beberapa waktu lalu, yang mengaku hanya mengaudit laporan keuangan Bank Lippo yang dilaporkan ke Bursa Efek Jakarta (BEJ).
"Tujuannya untuk mengklarifikasi pernyataan itu," kata Kepala Biro Hukum dan Perundang-undangan Bapepam Robinson Simbolon kepada Tempo News Room kemarin.
Ia menambahkan, selain klarifikasi, akuntan publik itu juga dimintai keterangannya tentang kesesuaian audit Lippo dengan standar akuntansi yang ada di Indonesia. Sebab, meski Bapepam bisa saja langsung menghukum akuntan publik dan manajemen Lippo atas tuduhan melakukan kebohongan publik dengan adanya laporan keuangan ganda, "Tapi kami menghargai standar penyusunan akuntansi. Boleh nggak, ada penilaian yang berbeda."
Seperti diketahui, telah terjadi perbedaan laporan keuangan Bank Lippo per 30 September 2002, antara yang dipublikasikan di media massa dan yang dilaporkan ke BEJ.
Dalam laporan yang dipublikasikan melalui media cetak pada 28 November 2002 disebutkan bahwa total aktivanya sebesar Rp 24 triliun dengan laba bersih Rp 98 miliar. Namun, dalam laporan ke BEJ 27 Desember 2002, total aktivanya berkurang menjadi Rp 22,8 triliun dan terdapat rugi bersih Rp 1,3 triliun.
Manajemen Bank Lippo beralasan, perbedaan tersebut disebabkan adanya kemerosotan nilai agunan yang diambil alih (AYDA) dari Rp 2,4 trilyun pada laporan publikasi dan Rp 1,4 trilyun pada laporan ke BEJ. Akibatnya, rasio cukupnya modal (CAR) Bank Lippo pun turun dari 24,77 persen menjadi 4,23 persen.

Sehubungan dengan masalah ini, BEJ telah meminta manajemen Bank Lippo untuk mengadakan paparan publik, paling lambat pada15 Februari mendatang.
Menanggapi kasus ini, Iman menegaskan bahwa kantornya memang hanya mengaudit laporan keuangan Bank Lippo yang dilaporkan ke BEJ. "Kami cuma merasa membuat audit report ke BEJ tuh," katanya saat dihubungi kemarin.
Ia pun menjelaskan bahwa saat laporan keuangan Lippo pertama kali keluar ke publik , kantornya belum selesai mengaudit laporan keuangan itu. "Valuasinya belum selesai karena belum menyesuaikan agunannya,"

Karena itu, ia mengaku tidak tahu-menahu kenapa ada laporan keuangan yang sebenarnya belum beres diaudit tapi sudah dilaporkan ke Bank Indonesia. "Seharusnya kalau memang mau dilaporkan juga, bilang saja itu laporan yang belum diaudit."
Atas dasar itu, kata Iman, sulit bagi Sarwoko dan Sanjaya untuk ikut mempertanggungjawabkan adanya laporan keuangan ganda tersebut. "Kami punya bukti kok audit report-nya yang ke BEJ," ujarnya. yura syahrul
Analisis :  Dalam Kasus Tersebut Bahwa telah melakukan kecurangan adalah menggandakan dokumen yang mengakibatkan kerugian terhadap BEI ,badan pengawasan yang ada di BEI harus menindak tegas terhadap setiap kecurangan yang ada di Bank yang di awasi bank Indonesia. Dan diberikan denda supaya bank tersebut jera akan perbuatannya



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

contoh fraud accounting multikultural dalam negeri

     Ideology humanisme yang diasumsikan mulai tertanam dalam diri akuntan yang disebut oleh Ahmed Riahi Belkaoui ,dalam bukunya Accounting Theory, sebagai universal class, juga menyimpan sejumlah masalah. Karena pada esensinya hanya merepresentasikan kepentingan mempercepat dan mempertahankan kekuasaan pemilik modal.  Gouldner lebih sarkastik lagi, katanya, kelas baru menggunakan reproduksi budaya untuk memelihara kepentingan kekuasaannya hanya sebagai reproduksi ekonomi yang melayani pemilik modal. Di sisi lain, ideologi tadinya  yang bermaksud mengembalikan “kemanusiaan” tenaga akuntan harus terjebak pada tradisi positivisme. Seakan-akan epistemology akuntansi murni membebaskan dirinya dari pelbagai pengaruh norma dan nilai. Paradigma yang menetralkan ilmu akuntansi itu kemudian diikuti persepsi sebagian besar mahasiswa akuntansi seolah-olah accounting most similarly to counting. Eksistensi akuntan yang dianggap bebas nilai dan hanya bagian dari alat mencapai objek selalu kembali dipertanyakan seiring terjadinya kasus fraud dan krisis keuangan dunia.

    Tidak independennnya akuntan dalam posisi controlling anggaran dan pemasukan perusahaan atau lemahnya pengendalian internal dapat dibuktikan dengan bertumpuknya kasus fraud,bribery, korupsi hingga penyalahgunaan asset perusahaan.  bergidik kita, saat mengetahui  hasil survey dari Price Water Coppers tahun 2005 bahwa dri 47 % perusahaan yang mengalami fraud sebanyak 66 % menjadi korban korupsi. Di sisi pelaku fraud, survey yang diselenggarakan dengan model interview lebih dari 3.500 eksekutif senior dari 34 negara menyatakan bahwa 55 % pelaku fraud berasal dari level middle management. Dan sekitar 40 % berasal dari karyawan yang direkrut.

    Penyakit korupsi, menurut klasifikasi Tuanakota (2007 ) adalah cabang pertama dari jahatnya fraud sebelum penyakit lain seperti penyalahgunaan asset perusahaan dan fraudulent statement. Dari penyakit korupsi yang konon sudah demikian mengakar diklasifikasikan lagi mulai dari conflict of interest, bribery, skim pembelian fiktif, pembukaan L/C bodong, skim penjualan fiktif. Untuk penyalahgunaan asset, banyak terdeteksi di lembaga negara maupun BUMN. Dilihat dari munculnya kasus-kasus di atas, jelas peran akuntan banyak bermain disini. Akuntan harus bisa menyalakan red flags sebagai peringatan dini atas “ketidak beresan “ lalu lintas keuangan yang terjadi dalam perusahaannya. Selain itu menjadi kesadaran bagi management menghidupkan suasana dalam kantor maupun kegiatan operasional yang meyakinkan individu bahwa korupsi dengan pelbagai ragamnya adalah kezaliman yang menganiaya orang banyak atas kepentingan segelintir orang.

    Tidak bisa juga kita katakan korupsi sulit kita berantas. Karena sejatinya, perang pemikiran antara nilai kebajikan dan kebatilan telah berkecamuk dalam lintasan fikiran dan jiwa seorang individu. Itulah mengapa Baginda Nabi SAW pernah mengajarkan doa “Allahumma Arinal Haqqa haqqan war zuqnat tiba’ah wa arinal bathila, bathilan war zuqnat tinabah “



Analisis: Jadi Di indonesia harus lebih ketat dalam pengawasaan keuangan lebih ketat KPK dan instasi audit yang telibat harus memberi sanksi tegas terhadap kencurangan fraud dalam negeri. dan tidak memberi kemudahan dan memberi revisi yang terlibat kecurangan kecurangan yang merugikan negara tersebut.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Perkembangan Terakhir dalam Etika Bisnis dan Profesi.



Pengertian Etika
     Pengertian Etika
    Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
Arti dari bentuk jamak inilah yang melatar-belakangi terbentuknya istilah Etika yang oleh Aristoteles dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, secara etimologis (asal usul kata), etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan (K.Bertens, 2000).
    Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Dan etika profesi terdapat suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan.

 Pengertian Profesi
    Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan memiliki keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan belum cukup dapat dikatakan sebagai profesi, tetapi, perlu memiliki penguasaan sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antar teori dan praktek pelaksanaan.

Etika Profesi
    Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa etika profesi dalah keterampilan seseorang dalam suatu pekerjaan utama yang diperoleh dari jalur pendidikan atau pengalaman dan dilaksanakan secara kontinu yang merupakan sumber utama untuk mencari nafkah.
Perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000):
1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur.
2. Masa Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility.

 Perkembangan Terakhir dari Etika Bisnis dan Profesi
            Etika dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas sendiri, pertama kali timbul di amerika srikat pada tahun 1970-an.
Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
    Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin , ASIA, Eropa Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

SUMBER:
http://irsalputra.blogspot.com/2014/01/perkembangan-terakhir-dalam-etika.html
http://njfernandosimatupang.blogspot.com/2012/12/sejarah-perkembangan-etika-profesi.html
http://ninathalib.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-etika-profesi.html
http://prezi.com/ts-yrwusv3dk/perkembangan-terakhir-etika-bisnis-dan-profesi.htmlhttp://bhangga1231.blogspot.com/.../perkembangan-terakhir-dari-etika-bisnis.html



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pertemanan 2 Bodoh

      Buat Kalian semua pencinta pembaca blogger gua cuman share ttg cerita gua dan sahabat gua, inisial ajah soalnya temen gua ga mau di publikasikan namanya..Sebut Saja Nama Cilong HAHAHA sedikit kocak khan namanya. disini gua mau certain ttg pengalaman gua sama sahabat gua yang ga mau di publis..
     Awalnya bermula dari gua yang ketinggalan Map praktikum gua, awalnya dya ngeluh ga mau nemenin karena dya lagi ga enak badan.trus gua minta tolong sama dya buat anter ke stasiun tetapi dengan kebodohan temen gua itu pas dya mau kasihin Stnk Ke satpam ternyata stnknya ketuker sama bokapnya ,alhasil temen gua itu nemenin gua ke bojong. pasti lu nanya gua kuliah dmana n rumah gua dmana .rumah temen gua itu di ciomas kuliah di dpok . di setiap hari kalau kuliah kayak touring naik motor. selalu melakukan perjalanan jauh bgt.manknya buat kalian kalau punya tempat kuliah jangan jauh dari rumah kalau ketinggalan sesuatu balik lagi khan jauh bgt. . . sekian certa dari gua terima kasih



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Etika Dalam Akuntansi keuangan dan Akuntansi Manajemen



Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan Akuntan Manajemen
Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk, perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.

Etika dalam Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen Etika menurut ( Drs. Sidi Gajalba ) adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik buruk dan sejauh mana yang dapat ditentukan oleh akal sehat. Sedangkan akuntansi keuangan adalah seni penyusunan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan pihak internal dan pihak external. Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya yang tepat.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
  • Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen
·         Menggunakan Sistem informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada pemakainya
Competence, Confidentiality, Integrity and Objectivity of Management Accountant
Competance (Kompetensi)
Arti kata Competance disini adalah setiap praktisi Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan memiliki tanggung jawab untuk :
- Menjaga tingkat kompetensi profesional sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
- Melakukan tugas sesuai dengan hukum, peraturan dan standar teknis yang berlaku.
- Mampu menyiapkan laporan yang lengkap, jelas, dengan informasi yang relevan serta dapat diandalkan.
Confidentiality (Kerahasiaan)
Dalam hal kerahasiaan ini Praktisi akuntansi manajemen dituntut untuk :
- Mampu menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan, kecuali ada izin dari atasan atau atas dasar kewajiban hukum.
- Menginformasikan kepada bawahan mengenai kerahasiaan informasi yang diperoleh, agar dapat menghindari bocornya rahasia perusahaan. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga pemeliharaan kerahasiaan.
- Menghindari diri dari mengungkapkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan pribadi maupun kelompok secara ilegal melalui pihak ketiga.
Integrity (Integritas)
Integrity (Integritas)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
- Menghindari adanya konflik akrual dan menyarankan semua pihak agar terhindar dari potensi konflik.
- Menahan diri dari agar tidak terlibat dalam kegiatan apapun yang akan mengurangi kemampuan mereka dalam menjalankan tigas secara etis.
- Menolak berbagai hadiah, bantuan, atau bentuk sogokan lain yang dapat mempengaruhi tindakan mereka.
- Menahan diri dari aktivitas negati yang dapat menghalangi dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Mampu mengenali dan mengatasi keterbatasan profesional atau kendala lain yang dapat menghalagi penilaian tanggung jawab kinerja dari suatu kegiatan.
- Mengkomunikasikan informasi yang tidak menguntungkan serta yang menguntungkan dalam
penilaian profesional. 
- Menahan diri agar tidak terlibat dalam aktivitas apapun yang akan mendiskreditkan profesi.
Objektivity (Objektivitas)
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
- Mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang cukup dan objektif
- Mengungkapkan semua informasi relevan yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan laporan atau rekomendasi yang disampaikan.
Objectivity of Management Accountant (Objektivitas Akuntan Manajemen)
Auditor tidak boleh berkompromi mengenai penilaian profesionalnya karenadisebabkan prasangka, konflik kepentingan dan terpengaruh orang lain, seperti memberitahukan informasi dengan wajar dan objektif dan mengungkapkan sepenuhnya informasi relevan
WHISTLE BLOWING
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain, berkaitan dengan kecurangan yang merugikan perusahaan sendiri maupun pihak lain.
Whistle bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.     Whistle blowing internal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya
2.     Whistle blowing eksternal
Terjadi ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
Contoh Kasus : Kasus Mulyana W Kusuma tahun 2004. Menjabat sebagai sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Dalam kasus ini ICW melaporkan tindakan Mulyana W Kusuma kepada Majelis Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan.
Creative accounting melibatkan begitu banyak manipulasi, penipuan, penyajian laporan keuangan yang tidak benar, seperti permainan pembukuan (memilih penggunaan metode alokasi, mempercepat atan menunda pengakuan atas suatu transasksi dalam suatu periode ke periode yang lain). Watt dan Zimmerman (1986), menjelaskan bahwa manajer dalam bereaksi terhadap pelaporan keuangan digolongkan menjadi 3 buah hipotesis :
1. Bonus Plan Hyphotesis
Perilaku dari seorang manajer sering kali dipengaruhi dengan pola bonus atas laba yang dihasilkan. Tindakan yang memacu para manajer untuk mealkaukan creative accounting, seringkali dipengaruhi oleh pembagian besaran bonus yang tergantung dengan laba yang akan dihasilkan. Pemilik perusahaan umumnya menetapkan batas bawah, sebagai batas terendah untuk mendapatkan bonus. Dengan teknik seperti ini, para manajer akan berusaha menaikkan laba menuju batas minimal ini. Jika sang pemilik juga menetapkan bats atas atas laba yang dihasilkan, maka manajer akan berusaha mengurangi laba sampai batas atas dan mentransfer data tersebut pada periode yang akan dating. Perilaku ini dilakukan karena jika laba melewati batas atas tersebut, manajer tidak akan mendapatkan bonus lagi.
2. Debt Convenant Hyphotesis
Merupakan sebuah praktek akuntansi mengenai bagaimana manajer menyikasi perjanjian hutang. Sikap yang diambil oleh manjer atas adanya pelanggaran atas perjanjian hutang yang jatuh tempo, akan berupaya menghindarinya degan memilih kebijakan-kebijakan akuntansi yang menguntungkan dirinya.
3. Political Cost Hyphotesis
Sebuah tindakan yang bertujuan untuk menampilkan laba perusahan lebih rendah lewat proses akuntansi. Tindakkan ini dipengaruhi oleh jika laba meningkat, maka para karyawan akan melihat kenaikan aba tersebut sebagai acuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui kenaikan gaji. Pemerintah pun melihat pola kenaikan ini sebagai objek pajak yang akan ditagih.
Kesimpulan:
 Jadi menurut saya adalah etika dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen saling berhubungan satu sama lainnya. dan memiliki fungsi masing masing. secara beraturan.
sumber:



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer